Month: May 2020

Daftar Peristiwa Aneh Pada Masa Pemerintahan Kim Jong Un

Daftar Peristiwa Aneh Pada Masa Pemerintahan Kim Jong Un – Ada banyak aturan aneh dan sadis di Korea Utara (Korut) sepanjang rezim Kim Jong Un. Salah satunya dibunuhnya saudara kandung Kim Jong Un lantaran pergi ke Disneyland.

Beredarnya kabar kematian pemimpin tertinggi Korea Utara (korut) Kim Jong Un kian merebak. Namun tak satupun spekulasi menjawab semua misteri kematian diktator kelas dunia ini. (rezim Kim Jong Un) slot indonesia

Di luar itu semua, publik lantas menyoroti kebijakan tirani yang sudah turun 3 generasi itu. Seperti yang diketahui bersama bahwa negara Korea Utara, rezim Kim Jong Un dikenal sebagai dinasti yang ‘haus darah’. www.mustangcontracting.com

Sepanjang kepemimpinan, dinasti Kim jong Un telah mencatat berbagai kebijakan ‘aneh’ dan terkenal sadis sepanjang sejarah dinasti di dunia. Terkadang, kebijakan yang dikeluarkan pemerintah Korea Utara ini pun tak masuk akal, sebut saja misalnya serangan balon kotoran ke ayah Kim Jong Un hingga kegilaan yang tak peduli urusan rakyat jelata.

Daftar Peristiwa Aneh Pada Masa Pemerintahan Kim Jong Un

Dilansir dalam berbagai sumber, berikut ini daftar kebijakan aneh di Korea Utara sepanjang dinasti keluarga Kim berkuasa dan memimpin dengan tangan besi.

Berikut adalah beberapa hal paling gila yang pernah terjadi di Korea Utara.

1.Ambisi narsis Kim Jong Il, dan hasrat untuk terkenal

Sebagai seorang penggemar film, ayah Kim Jong Un, yaitu Kim Jong Il terkenal sangat narsis dan gila hormat. Atas dasar ‘hobi’nya ia menggunakan kekuasaannya untuk mempromosikan negara komunisnya agar diakui dunia.

Alih-alih berencana membuat production house, pada tahun 1978 ia sampai menculik sutradara terkenal Shin Sang-ok dan istri serta aktris Choi Eun-hee untuk memonopoli mereka untuk membuat film yang nantinya akan ia sebut sebagai ‘film terbaik yang pernah diproduksi oleh negara’.

Di lain sisi, ketika ia sibuk mengerjakan ‘hal-hal yang ia sukai’ rakyat Korea Utara kala itu kelaparan. Angka kematian akibat kemiskinan juga disebut meningkat.

Di antara enam film yang mereka buat bersama adalah Pulgarasi, yaitu sebuah film yang memunculkan monster raksasa seperti naga yang menghancurkan istana kaisar di Korea abad pertengahan.

Kim Jong Il juga disebut memiliki koleksi sekitar 20.000 kaset dan DVD VHS, mudah untuk memahami kecintaan Kim terhadap film.

Sementara Kim sendiri adalah penggemar berat film aksi, seperti Rambo dan James Bond, sang diktator mendapatkan tendangannya dari produksi dan film pencahayaan hijau dengan alur cerita romantis.

Di antara film tersebut yang cukup populer di negaranya adalah ‘Jejak Kehidupan dan Gadis desa’, yaitu film yang menceritakan garis partai komunis sambil memasukkan drama tentang kekasih yang memenuhi impian revolusioner mereka.

Pemimpin Korea Utara itu bahkan cukup arogan untuk merilis buku “On the Art of Cinema” kembali pada tahun 1989, di mana ia memasukkan daftar tentang bagaimana menghasilkan film-film terbaik.

2.Perang dengan Korsel, Kim Jong Il kirim balon penuh kotoran manusia

Dalam upaya aneh perang biologis literal, Korea Utara mengirimkan jutaan balon berisi kotoran manusia dan sampah untuk melintasi perbatasan menuju Korea Selatan.

“Serangan aneh yang dilakukan tahun 2016 itu melihat balon melayang di atas laut Selatan, yang berisi satu kantong penuh sampah dan kotoran manusia,” ujar salah satu sumber yang dilansir laman Dailystar.

Para pejabat militer Korea Selatan kemudian diturunkan untuk membersihkan sampah tersebut karena dicurigai berisi senjata biologis. Setelah dibuka, isi tas tersebut penuh dengan kertas toilet bekas hingga puntung rokok.

Seorang perwira pada waktu itu mengatakan kepada Harian Korea JoongAng.

“Kami khawatir bahwa Korea Utara dapat mengirim zat biokimia untuk membahayakan rakyat kami, tetapi setelah menganalisis isinya itu hanya sampah. Di beberapa bundel, ada puntung rokok, tisu, dan kotoran manusia.”

3.Kim Jong Un belajar mengemudi truk di usia 3 tahun

Pada usia 3 tahun, Kim Jong-un dilatih untuk mampu mengendarai kendaraan roda 4 apapun itu jenisnya termasuk tank dan truk.

Pada 2015, seorang pendidik di Korea Utara, diperintahkan untuk mengajari Kim Jong Un yang kala itu masih berusia 3 tahun untuk belajar mengendarai mobil.

Tapi itu tidak berakhir di sana, dengan anak-anak juga dipaksa untuk mengetahui bahwa Kim Jong-un mengalahkan seorang pemilik perusahaan kapal pesiar dalam lomba perahu ketika ia berusia sembilan tahun.

4.Hukum polisi fesyen

Daftar Peristiwa Aneh Pada Masa Pemerintahan Kim Jong Un

Siswa Korea Utara yang ingin mendapatkan potongan rambut yang dirapikan pada musim panas 2014 akan bertemu dengan undang-undang baru yang aneh yang menentukan potongan rambut apa yang bisa mereka miliki.

Pilihan yang disediakan hanyalah gaya yang disukai Kim Jong Un yaitu bob. Tak boleh yang lain.

Undang-undang tersebut mendapat perhatian internasional hingga ditiru oleh berbagai tukanag cukur di dunia. Salah satunya dengan seorang penata rambut bahkan mempromosikan potongan rambut Kim Jong-un di tempat potong rambutnya.

Dalam peristiwa yang mengejutkan, para pejabat Korea Utara mengunjungi salon itu karena “iklan rambut yang buruk” dan mengatakan kepada tukang cukur Karim Nabback untuk menurunkannya tetapi penata rambut menolak.

5.Persahabatan Kim Jong Un dengan Dennis Rodman

Ada beberapa hal yang sama-sama dimiliki oleh diktator Kim Jong-un dan pemain basket NBA yang eksentrik Dennis Rodman, tetapi itu tidak menghentikan mereka untuk menjalin ikatan persahabatan.

Rodman dan Kim bersahabat ketika diktator itu melewati masa remajanya di Swiss untuk bersekolah.

Kim adalah penggemar berat Chicago Bulls dan pemain legendaris Michael Jordan dan rekan setimnya Dennis Rodman.

Setelah menjangkau Dennis, Kim pasti terkejut bahwa bintang NBA datang mengunjunginya dan bahkan membawa sekelompok pemain baseball untuk pertandingan di Korea Utara dalam rangka merayakan ulang tahun diktator itu.

6.Memproduksi viagra palsu untuk menjalankan ekonomi Korea Utara

Kim memperbudak rakyatnya dengan menaikkan pajak dan memaksa mereka mengumpulkan dana dan memproduksi massal viagra, metamfetamin hingga rokok palsu.

Industri barang palsu menghasilkan jutaan Korea Utara dengan Viagra palsu saja dijual seharga US$15, dengan beberapa klaim bahwa ia telah berhasil diekspor ke Jepang.

Korban tewas masih secara teknis memimpin di dalam negeri Korea Utara sendiri.

7.Orang mati masih bisa berkuasa di Korea Utara

Tahukah Anda bahwa sesungguhnya Kim Jong Un bukanlah pemimin yang sebenarnya? Lebih tepaatnya, Kim adalah manajer sementara ayah dan kakeknya yang melayani sebagai Pemimpin Abadi Korea Utara.

Akibatnya, itu berarti Kim Il-Sung dan Kim Jong-Il masih memiliki peran yang lebih tinggi dalam Pemerintahan di atas Kim Jong Un atas undang-undang yang telah dibuat sebelumnya.

Konsep yang dilakukan Korea Utara ini disebut dengan necrocracy – di mana orang mati secara teknis masih memegang peran sebagai kepala negara.

8.Gara-gara jalan ke Disneyland, saudara Kim Jong Un gagal naik tahta dan dibunuh

Gara-gara perjalanan ke Disneyland, saudara laki-laki Kim Jong Un yaitu Kim Jong Il, akhirnya dibunuh dan batal mengambil alih kekuasaan sebagai penenerus tahta sang ayah.

Padahal sebagai putra tertua, Kim Jong-Il sudah menetapkan tahta untuk Kim Jong-nam untuk akhirnya mengambil alih dari ayahnya ketika dia meninggal.

Pada pertengahan 90-an, Kim Jong Nam dianggap membelot karena mengunjungi Tokyo Disneyland menggunakan paspor palsu.

Dia ditangkap di Jepang yang mempertanyakan apakah paspor Republik Dominika yang dipalsunya asli.

Kim Jong Nam dengan cepat dikirim berkemas dan dideportasi ke China dan menyebabkan ayahnya sangat malu sehingga dia memotong putra sulungnya dari garis suksesi demi Kim Jong Un.

Kim Jong Nam akhirnya dibunuh di Bandara Kuala Lumpur Malaysia oleh dua wanita Indonesia yang ditipu dan mengira itu adalah bagian dari lelucon TV. Diyakini secara luas bahwa pembunuhan itu diperintahkan oleh Kim Jong-un.…

Permasalahan Pemerintah Indonesia Menangani Corona

Permasalahan Pemerintah Indonesia Menangani Corona – Ekonomi senior sekaligus pendiri Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Didik J Rachbini menilai komunikasi pemerintah dalam rangka penanganan virus Corona (COVID-19) kacau balau hingga menimbulkan kebingungan di masyarakat. Apalagi ketika muncul wacana pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

“Wacana pelonggaran sudah membawa dampak PSBB semakin tidak disiplin dan mengarah kepada ketidaktaatan dalam kebijakan dan peraturan pemerintah. Sebabnya tidak lain adalah komunikasi yang kurang baik bahkan kacau dari pejabat pemerintah mulai dari awal penghindaran dan menolak/denial terhadap COVID-19,” kata Didik dalam keterangan resminya, Rabu (20/5/2020). https://www.mustangcontracting.com/

Ia pun menyinggung celetukan-celetukan pejabat pemerintah yang pernah terucap selama pandemi Corona ini. “Komunikasi yang menjadi blunder sangat banyak sekali, diantaranya ‘cukup makan nasi kucing dari menteri, minum saja susu kuda liar dari Wapres, dan kebingungan memahami larangan mudik dan pulang kampung’, ‘oke’ dari Presiden sendiri sebagai materi komunikasi yang salah kaprah dan ditanggapi negatif oleh masyarakat,” tutur Didik. slot online

Permasalahan Komunikasi Oleh Pemerintah Indonesia Menangani Corona

Menurutnya, cara komunikasi yang buruk dari pemerintah itulah yang menyebabkan kebijakan dalam penanganan Corona ini jadi tidak efektif.

“Hasil dari kebijakan tersebut terlihat pada saat ini di mana terjadi kebingungan publik di tengah simpang siur kebijakan yang tidak konsisten,” tegas dia.

Ia pun meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) berhati-hati dalam menangani pandemi ini, apalagi jika memang ada pelonggaran PSBB.

“Presiden harus berhati-hati dan bertanggung jawab terhadap pelonggaran dan wacana pelonggaran yang sudah salah kaprah dan ditanggapi terserah saja oleh publik dan masyarakat luas. Ini sebagai pertanda tidak percaya dan pasrah terhadap keadaan,” pungkasnya.

Tagar dan video ‘Indonesia Terserah’ muncul di tengah pandemi Corona. Tagar #indonesiaterserah menggaung dengan narasi kekecewaan penanganan Corona yang dilakukan RI. Lantas bagaimana respons pemerintah?

“Kemudian untuk video Indonesia Terserah, kami jelaskan bahwa kita sangat tidak berharap kalangan dokter menjadi kecewa, sejak awal kami selalu mengedepankan bahwa ujung tombak kita adalah masyarakat,” ujar Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo dalam konferensi pers yang disiarkan akun YouTube BNPB, Senin (18/5/2020).

“Kalau seandainya masyarakat ada yang terpapar lantas sakit dirawat di rumah sakit, apalagi dengan jumlah yang banyak dan tempat perawatannya penuh, maka yang sangat repot adalah tenaga dokter, termasuk perawat,” katanya.

Doni mengatakan sejak awal pemerintah sudah membahas perlindungan para tenaga medis, dari perawat hingga dokter, agar tidak kelelahan selama penanganan COVID-19 ini. Dia menyebutkan jumlah dokter di Indonesia termasuk sedikit dibanding negara-negara lain.

Permasalahan Komunikasi Oleh Pemerintah Indonesia Menangani Corona

“Jumlah dokter kita termasuk yang paling sedikit di berbagai negara, total dokter kita kurang dari 200 ribu orang, dokter paru 1.976 orang, artinya satu orang dokter paru harus layani sekitar 245 ribu warga negara Indonesia sehingga apabila kita kehilangan dokter maka ini kerugian yang sangat besar buat bangsa kita,” jelas dia.

Doni mengimbau masyarakat agar saling bekerja sama dalam pencegahan penularan virus Corona. Dia menekankan untuk menjalankan seluruh ketentuan protokol kesehatan dan ketentuan dalam UU Nomor 6 Tahun 2018 tentang kedaruratan kesehatan.

“Sekali lagi mari kita bekerja sama saling mengingatkan mencegah dan hindari jangan sampai kita menjadi sakit,” ujar Doni.

 Pemerintah memperbarui data kasus virus Corona di wilayah Indonesia. Tercatat ada 11.192 kasus positif Corona per hari ini.

Hal itu disampaikan oleh Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, dr Achmad Yurianto, Minggu (3/5/2020). Dari 11.192 kasus positif Corona, ada 1.876 pasien sembuh dan 845 meninggal dunia.

Yuri mengatakan pemerintah terus melakukan pemeriksaan kesehatan masyarakat demi memutus mata rantai penyebaran Corona (COVID-19) di Indonesia. Per 3 Mei pemerintah sudah memeriksa 112.965 spesimen.

“Saudara-saudara sampai dengan hari ini pukul 12.00 WIB, jumlah spesimen yang telah diperiksa dengan menggunakan metode real time PCR berjumlah 112.965 spesimen dari 83.012 orang,” ujar Yuri.

 Pengamat Kebijakan Publik menilai ada bentuk ketidaktegasan pemerintah terkait surat edaran pengecualian perjalanan saat pandemi virus Corona. Ketidaktegasan ini disebut bisa membawa dampak bagi penanganan COVID-19 di Indonesia.

“Menurut saya, ini bentuk ketidaktegasan pemerintah karena banyak faktor luar yang mempengaruhinya khususnya dunia usaha, pemerintah dihadapkan pada pilihan yang sulit,” kata Pengamat Kebijakan Publik Adi Susilo saat dihubungi, Rabu (6/5/2020).

Adi menyebut kebijakan tersebut menggambarkan pemerintah dihadapkan pada dua pilihan. Dia menyebut sempat ada keraguan dari pemerintah dalam mengambil pilihan tersebut.

“Memang pemerintah dihadapkan pada pilihan yang sulit menyelesaikan dulu COVID-19 atau secara berbarengan menyelesaikan COVID-19 dan pemulihan ekonomi. Dari awal nampaknya pemerintah ragu, tapi dengan keluarnya SE tersebut nampaknya pemerintah memilih kebijakan yang ke-2,” ucap Adi.

Adi menyebut pilihan yang diambil pemerintah maksudnya baik. Meski demikian, menurutnya dengan mengeluarkan surat edaran tersebut tentu bisa memberikan dampak pada penanggulangan COVID-19.

“Mungkin maksudnya baik tapi kebijakan itu justru bisa memperlama penanggulangan COVID-19. Saya lebih setuju selesain dulu COVID-19 dengan membuat perencanaan yang jelas dan tegas, setelah itu fokus pemulihan ekonomi,” ungkapnya.

Selain itu, pengecualian tersebut nantinya juga bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mencari celah agar bisa mudik.

“Iya bisa jadi bumerang, dengan kebijakan yang ada sekarang aja masyarakat masih mencari celah untuk bisa mudik, apalagi ada kebijakan pengecualian,” ujar Adi.

Sebelumnya, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 mengeluarkan edaran mengenai Kriteria Pembatasan Perjalanan Orang dalam Rangka Percepatan Penanganan COVID-19. Sejumlah kriteria orang mendapatkan pengecualian dan diperbolehkan melakukan perjalanan dalam masa pandemi ini.

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo mengatakan kriteria orang tersebut dari TNI dan Polri, pegawai BUMN, ASN, lembaga usaha, yang semuanya berkaitan dengan penanganan COVID-19, dan sejumlah kriteria masyarakat lainnya.

Pemerintah meminta masyarakat untuk berdamai dengan virus Corona selama pandemi COVID-19. Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Melki Laka Lena menyebut hal itu tepat tapi harus tetap melaksanakan protokol kesehatan dengan disiplin.

“Kalau liat perkembangan pengendalian COVID-19 pilihan ini yang paling tepat, pengendalian COVID-19 selalu menyesuaikan dengan perkembangan ekonomi, sosial dan politik yang menyertainya. Aspek kesehatan tetap yang utama,” kata Melki saat dihubungi, Sabtu (16/5/2020).

Melki pun sependapat terkait harus adanya tatanan hidup baru di masyarakat untuk berdampingan dengan pandemi virus Corona. Pola hidup di berbagai bidang, sebutnya memang harus mengikuti kondisi Indonesia saat ini.

“Butuh tatanan hidup baru atau standar baru dalam berbagai aspek kehidupan baik pada masa pandemi maupun pasca pandemi. Penerapan pola hidup bersih dan sehat, penggunaan masker, jaga jarak harus dibuat detail, tatanan baru dibuat khusus dalam berbagai bidang misal di pendidikan, lingkungan,” ucap Melki.

Meski demikian, Melki menyebut perubahan dan penyesuaian tatanan kehidupan di tengah pandemi Corona tetap harus diiringi dengan kedisiplinan protokol kesehatan. Ini, menurutnya butuh kerja sama dari semua pihak.

“Protokol kesehatan dalam berbagai bidang ini harus dilakukan secara ketat dan disiplin untuk memastikan kepatuhan. Aparat harus mengawasi semua tatanan baru yang sudah dihasilkan berjalan sesuai protokol kesehatan sehingga pengendalian COVID-19 tetap terkendali dan berbagai aspek kehidupan bisa berjalan kembali,” ujarnya.

Seperti diketahui, Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan COVID-19, Achmad Yurianto mengatakan virus Corona (COVID-19) tidak akan hilang dalam waktu singkat. Yuri pun menegaskan sikap berdamai dengan virus COVID-19 bukan berarti menyerah.

“WHO juga sudah merilis bahwa virus ini juga tidak akan dalam waktu singkat hilang di muka bumi. Ini permasalahan yang akan menimpa seluruh negara di muka bumi karena ini adalah masalah pandemi,” kata Yuri dalam konferensi yang disiarkan di YouTube BNPB, Sabtu (16/5/2020).

“Oleh karena itu saatnya lah kita sekarang untuk mulai mengubah perilaku kita untuk hidup di dalam kondisi bumi yang masih terancam dengan keberadaan COVID-19. Dalam beberapa kali disebutkan oleh presiden ini lah cara kita untuk berdamai dengan virus, bukan menyerah,” sambung Yuri.…

Back to top